BuletinTelkom University Tel-U memuat berbagai macam informasi seputar kegiatan akademik, prestasi, penelitian, pengabdian masyarakat, inovasi dan kerjasama di kampus Telkom University yang terbit setiap bulannya.
Optimalisasipelaksanaan kerjasama Prodi Ilmu Komunikasi dengan lembaga di dalam dan luar negeri yang sudah terbangun. 6. Menguatnya tata kelola dan kelembagaan prodi ilmu komunikasi secara profesional berdasarkan Pancasila dan nilai-nilai Islam Pendidikan S1, S2, S3 dan Asal PT . Bidang Keahlian untuk Setiap Jenjang Pendidikan (1) (2) (3
RiwayatPendidikan Program S1 di Universitas Sriwijaya, mengambil bidang ilmu Komunikasi dan Penyuluhan, lulus pada tahun mengambil bidang ilmu Komunikasi Pembangunan, lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2014, Penulis kembali melanjutkan pendidikan S3 di bidang yang sama yaitu Komunikasi Pembangunan. Hp : 085210038520.
Makadari itu, apabila kalian berencana mendaftarkan diri di Telkom University Bandung, ada baiknya cari tahu terlebih dahulu berapa besar biayanya. Fakultas Komunikasi dan Bisnis: S1 Ilmu Komunikasi (International Class) Rp 20.000.000: Rp 38.000.000: Rp 18.000.000: S1 Administrasi Bisnis (International Class) Rp 20.000.000: Rp 38.000.000:
Vay Nhanh Fast Money. Ada beberapa hal yang perlu kamu tahu sebelum menjadi mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi. Mulai dari mata kuliah, peminatan, sampai prospek kerjanya. Yuk, cari tahu disini! — Sampai sekarang, jurusan Ilmu Komunikasi masih menjadi salah satu prodi yang paling diminati oleh calon mahasiswa baru. Hal ini disebabkan karena komunikasi adalah salah satu bidang yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, sehingga selalu berkembang dan selalu dibutuhkan. Pada pendaftaran SBMPTN 2022 kemarin, Ilmu Komunikasi juga menjadi salah satu jurusan dengan pendaftar terbanyak di beberapa PTN. Salah satunya di UPN Veteran Jakarta, dengan peminat dan daya tampung 160 kursi. Wah, ketat banget. Apa yang dipelajari di Jurusan Komunikasi? Jurusan Ilmu Komunikasi adalah program studi yang mempelajari proses penyampaian pesan secara efektif agar dapat diterima dan dipahami oleh khalayak. Selain itu, jurusan Ilmu Komunikasi mempelajari komunikasi dalam berbagai tingkatan, seperti antar individu, kelompok, media, budaya, dan lain sebagainya. Ilmu Komunikasi merupakan induk dari beberapa ilmu turunannya, seperti Periklanan, Penyiaran atau Broadcasting, Jurnalistik, Kajian Media, Public Relations sebagainya. Maka dari itu, saat masuk ke jurusan Ilmu Komunikasi, kamu akan diarahkan untuk mengambil peminatan. Akan tetapi, setiap kampus memiliki peminatan yang berbeda-beda. Jadi, nggak perlu bingung ya. Mata Kuliah Jurusan Komunikasi Pada perkuliahan tahun pertama, mahasiswa Ilmu Komunikasi bertemu dengan beberapa mata kuliah umum, seperti Pengantar Ilmu Komunikasi, Pengantar Ilmu Politik, Pengantar Antropologi, Filsafat Komunikasi dan sejenisnya. Karena termasuk rumpun Soshum, mata kuliah yang dipelajari masih berkaitan dengan ilmu Sosial yang lain. Baru deh, di semester 3 dan 4, kamu bakal belajar macam-macam ilmu komunikasi di berbagai tingkatan. Bagaimana berkomunikasi dengan individu, kelompok, atau saat berbisnis. Ada juga komunikasi massa yang mempelajari metode mengemas pesan di televisi, radio, dan media online. Nah, kalau kamu lihat tabel di bawah ini, ada mata kuliah Psikologi Komunikasi. Di sini, kamu akan dilatih menjadi komunikator yang baik agar pesan dapat diterima secara jelas dan tidak menyinggung lawan bicara. Naik ke semester 5 dan 6, kamu diperbolehkan mengambil mata kuliah peminatan. Misal, kamu memilih Jurnalistik sebagai peminatan, maka mata kuliah yang akan kamu dapatkan adalah yang berkaitan dengan Jurnalistik. Contohnya, Dasar-dasar Jurnalistik, Hukum, dan Etika Jurnalistik, Bahasa Jurnalistik, atau Teknik Wawancara. Terus, di semester 7, ada yang namanya Magang. Anak Komunikasi bisa magang di berbagai tempat, kayak stasiun TV, radio, production house, kementerian, konsultan humas, ahensi periklanan, dan lain-lain. Kalau udah magang, siap-siap nyusun skripsi di semester 8 ya! Nah, gelar untuk mahasiswa Komunikasi ada 2, yaitu atau jika berada di bawah naungan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik FISIP. Skill yang Harus Dimiliki Mahasiswa Ilmu Komunikasi Di Ilmu Komunikasi, salah satu soft skill dasar yang harus kamu punya adalah skill public speaking. Public speaking itu sendiri berarti kemampuan menyampaikan pesan yang baik kepada audiens. “Oh, cuma modal ngomong aja dong berarti?” Eits, jangan salah! Public speaking juga harus dilatih dan banyak tekniknya, lho. Salah satunya body gesture atau bahasa tubuh. Kamu juga harus percaya diri, dapat berbicara dengan artikulasi yang jelas, serta menguasai materi sebelum berbicara di hadapan umum. Public Speaking Sumber Selain soft skill, di Ilmu Komunikasi hard skill kamu juga akan diasah. Kamu akan belajar cara menulis yang baik, belajar teknik videografi, fotografi, strategi menyusun konten media sosial, pemasaran, dan masih banyak lagi. Jadi, ilmu yang komunikasi nggak cuma berguna di dunia kerja, tapi juga dalam berbisnis, atau kehidupan sehari-hari. Jurusan Komunikasi Bisa Kerja Dimana? “Mahasiswa ilmu komunikasi kerja apa sih nanti?” Jangan khawatir, prospek kerja dari lulusan Ilmu Komunikasi itu beragam dan menjanjikan, lho. Kamu bisa menjadi Public Relations Officer atau staf Hubungan Masyarakat. Peran PR atau Humas yaitu menjembatani perusahaan dengan pihak lain, untuk mencapai tujuannya. Selain public relation, lulusan Ilmu Komunikasi juga bisa bekerja sebagai reporter. Reporter bertugas untuk melaporkan berita di lapangan, dalam bentuk tulisan media online maupun media cetak. Reporter Sumber Selain itu, anak Komunikasi dapat bekerja sebagai blogger, penyiar radio, fotografer, dosen, event organizer EO, editor, MC, copywriter, dan masih banyak lainnya. Gaji awal lulusan Ilmu Komunikasi pun bervariasi, berkisar antara 5 juta – 7 juta rupiah untuk seorang fresh graduate. Baca juga Sering Disepelekan, Jurusan Tata Rias Ternyata Bergaji Tinggi! Biaya Kuliah dan Kampus dengan Jurusan Komunikasi Jurusan Komunikasi dapat kita temukan dengan mudah di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Perlu kamu ketahui, jurusan Komunikasi dapat berada di bawah naungan Fakultas Ilmu Komunikasi FIKOM atau Fakultas Ilmu Sosial dan Politik FISIP. Misalnya nih, di Universitas Indonesia, jurusan Komunikasi masih bergabung dengan FISIP. Itu sebabnya, gelar yang didapat setelah lulus adalah Sedangkan di Universitas Padjadjaran, sudah berdiri Fakultas Ilmu Komunikasi FIKOM, sehingga kamu akan memperoleh gelar Mengenai durasi kuliah, jurusan Komunikasi dapat ditempuh selama 3 tahun lewat program studi vokasi, atau 4 tahun lewat program studi S1 dan Sarjana Terapan D4. Untuk biaya kuliahnya, berkisar dari 5 juta hingga 15 juta rupiah per semester, tergantung dari akreditasi kampus dan jalur masuk. Berikut daftar pilihan PTN dan PTS yang memiliki jurusan komunikasi terbaik di Indonesia Universitas Indonesia Universitas Padjadjaran Universitas Gadjah Mada Universitas Airlangga Universitas Diponegoro UIN Jakarta UPN Veteran Jakarta Telkom University Binus University London School Public Relation Universitas Multimedia Nusantara — Gimana Brainies, apa kamu tertarik untuk masuk jurusan Ilmu Komunikasi? Selain meningkatkan skill public speaking, kamu juga harus mempersiapkan diri agar bisa diterima oleh salah satu jurusan Ilmu Komunikasi di kampus idaman. Yuk, tingkatkan kemampuan akademik kamu bersama Brain Academy! Referensi Data pendaftar Ilmu Komunikasi di UPN Veteran Jakarta [Daring]. Tautan Diakses 30 Juni 2022 Sumber foto Reporter [daring]. Tautan Diakses pada 21 Mei 2021. Artikel ini terakhir diperbarui tanggal 30 Juni 2022
Hayo… Siapa dari kamu yang masih menganggap bahwa S1, S2 dan S3 hanyalah tahapan atau tingkatan dari dunia kuliah? Well, sebenarnya, memang benar, sih, S1, S2, S3 merupakan tahapan dari dunia kuliah, akan tetapi, program-program tersebut nggak hanya sekedar tahapan dari dunia kuliah, saja, lho. Di setiap program, baik itu S1 yang biasa disebut program sarjana, S2 yang biasa disebut program magister dan S3 yang biasa disebut program doktoral, ketiganya, sama-sama memiliki tujuannya dan juga fungsinya masing-masing. Jadi, S1, S2 dan S3, nggak sama seperti di sekolah, yang dimana, disetiap tingkatan, kamu memiliki cara belajar yang sama, tujuan yang sama, fungsi yang sama dan sebagainya. Program ini pun tidak sama seperti program diploma. Seperti yang kita tahu, kalau kamu ingin berkuliah di program D2, D3 atau D4, kamu nggak harus memulainya dari D1. Nah, kalau kamu ingin berkuliah ke S2 atau S3, kamu harus menjalaninya secara bertahap, yaitu dimulai dari S1 terlebih dahulu. Memangnya, kenapa, sih, kalau mau kuliah S2 atau S3 harus dimulai dari S1, terlebih dahulu? Karena, program S2 dan S3 merupakan program lanjutan dari program sebelumnya. Misalnya, nih, ketika kamu S1, kamu mengambil Program Studi Ilmu Komunikasi, maka ketika kamu S2, kamu akan mempelajari ilmu komunikasi lebih dalam dan lebih detail dari sebelumnya. Nah, selain kamu akan mempelajari ilmumu secara lebih mendalam, ada lagi, lho, hal-hal yang membedakan program S1, S2 dan S3 ini. Ada apa saja, ya? Yuk simak poin-poin dibawah ini! 1. Perbedaan SKS dan waktu kuliah Yap, yang menjadi perbedaan mendasarkan antara S1, S2, dan S3 ialah perbedaan dalam hal SKS dan juga waktu kuliahnya. Ketika kamu masih di S1, beban SKS yang harus kamu selesaikan ialah diantara 144 hingga 160 SKS. Kamu pun harus menyelesaikan SKS ini dalam kurun waktu empat tahun alias delapan semester. Sedangkan kalau S2, menurut laman website Institut Teknologi Sepuluh November atau ITS, sesuai dengan kurikulum baru tahun 2018 hingga 2023, program S2 atau magister memiliki beban SKS yang harus diselesaikan yaitu tiga puluh enam SKS. Beban SKS ini dapat diselesaikan dalam waktu dua tahun atau empat semester. Terakhir, program S3 atau doktoral, pada umumnya dapat diselesaikan dalam kurun waktu tiga setengah tahun hingga lima tahun. Bisa dikatakan juga kalau S3 ini terdiri dari enam hingga empat belas semester. Tetapi, biasanya, setiap jurusan dan universitas memiliki kebijakan beban SKS yang berbeda-beda. 2. Perbedaan Fungsi dan Tujuan Ketika kamu di S1, biasanya, kamu akan lebih sering diajari tentang berbagai macam teori dari ilmu atau program studi yang kamu ambil. Kalau kamu mengambil Program Studi Sosiologi, kamu akan mempelajari banyak sekali teori-teori Sosiologi, baik itu Teori Sosiologi Klasik dan juga Teori Sosiologi Modern. Tujuan dari adanya S1 ialah untuk mengenalkan para mahasiswa pada bidang atau jurusan yang diminati dan membekalinya untuk berpikir secara sistematis. Walaupun S1 lebih banyak mempelajari tentang teori-teori, akan tetapi, kamu juga akan mempelajari tentang penelitian juga, kok, gaes. Kalau S2, program ini dapat dikatakan sebagai program advance atau program yang lebih tinggi daripada program yang sebelumnya. S2 ini pun dapat dikatakan sebagai program lanjutan yang dimana kamu akan mempelajari suatu ilmu secara lebih detail dan mendalam. Sedangkan S3, memiliki tujuan yaitu untuk menghasilkan individu yang mampu mengembangkan bidang minat. Para mahasiswa S3 ini akan diarahkan untuk bisa melakukan penelitian secara mandiri. Biasanya, nih, gaes, dosen-dosen di S3, lebih memiliki sifat yang perfeksionis dan detail, lho. 3. Syarat Kelulusan Well, ketika kamu S1, kamu akan lulus jika kamu menyelesaikan skripsi terlebih dahulu. Sedangkan ketika kamu sudah menjalani S2, kamu akan mengerjakan tesis sebagai syarat kelulusanmu. Terakhir, kalau kamu sedang menjalankan S3, kamu akan mengerjakan disertasi sebagai syarat kelulusan. Nah, bedanya apa, ya? Kalau skripsi, kamu akan lebih merumuskan penalaran ilmiah terhadap suatu fenomena. Kamu dituntut untuk menjelaskan suatu fenomena menggunakan suatu teori yang telah kamu pelajari sebelumnya. Selain itu, kamu juga harus menuliskan penjelasan-penjelasanmu dengan kaidah-kaidah penulisan skripsi yang baik dan benar. Sedangkan tesis, kamu akan dituntut untuk membuat suatu karya tulis yang dimana kamu harus mengembangkan teori yang kamu pilih. Selain itu, kamu pun harus menulis tesis dengan kaidah penulisan yang lebih baik dan benar jika dibandingkan dengan skripsi. Nah, yang terakhir, ketika kamu menulis disertasi, kamu nggak akan hanya megetes suatu teori, apakah teori tersebut masih relevan atau nggak dalam suatu fenomena akan tetapi kamu pun dituntut untuk membuka suatu terobosan baru. Kamu harus bisa membuka kemungkinan pengajuan suatu terobosan teoritis yang baru. *** Nah, dari perbedaan-perbedaan yang sudah dipaparkan, bagaimana, nih, gaes? Apakah kamu sudah bisa membedakan antara S1, S2 dan S3? Baca juga Apa Sih, Bedanya D1, D2, D3, D4 dan S1? Apa, Sih, Bedanya Jurusan Ilmu Murni dan Jurusan Pendidikan? Apa, Sih, Bedanya Agribisnis, Agroteknologi dan Agroindustri? Sumber gambar
Apakah kamu sedang berencana untuk melanjutkan ke gelar S2? Masih bingung apakah perlu lanjut S2? Tergantung bidang karir yang ingin kamu dalami, terkadang punya gelar S2 memang penting, jika kamu ingin meningkatkan prospek kerja kamu. Perkuliahan S2 itu biasanya hanya berdurasi 1 tahun. Seperti apa perkuliahannya? Apa bedanya dengan perkuliahan S1? Langsung baca di bawah ini… Beban Kerja Karena durasi perkuliahan S2 lebih singkat, beban kerja juga semakin padat. Jika sewaktu kuliah S1 kamu dikasih lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas, di perkuliahan S2, kamu diberikan waktu yang lebih singkat untuk mengumpulkan tugas. Jadi perkuliahan S2 tidaklah sesantai S1. Kamu harus membaca lebih banyak dan bekerja lebih cepat. Beasiswa dan bantuan dana Kabar baiknya, lebih banyak bantuan dana beasiswa, dermasiswa, pinjaman, sponsor dari perusahaan yang tersedia untuk jenjang S2. Beberapa contohnya adalah Topik Bahasan Sewaktu S1, dalam sebulan mungkin akan dibahas beberapa topik, dan satu topik mungkin hanya berdurasi beberapa minggu, kemudian berganti ke topik lainnya. Perkuliahan S2 lebih spesifik dan lebih intensif. Jadi pastikan kamu memilih program yang benar-benar kamu minati. Karena satu topik akan dibahas secara mendetil dan mendalam. Cara Belajar Sewaktu kuliah S1, kamu mungkin menghabiskan lebih banyak waktu di kelas kuliah yang berisikan puluhan hingga ratusan orang, terkantuk-kantuk mendengarkan dosen oops.., sedangkan, sewaktu S2, kelas kuliah sangat sedikit atau bahkan tidak ada tergantung mata kuliah yang kamu ambil. Jadi waktu yang dihabiskan bersama dosen lebih sedikit, dan proporsi waktu dihabiskan untuk belajar, riset dan mengerjakan tugas lebih banyak. Kelebihan dari program kuliah S2 adalah, kamu bisa memilih program kuliah yang sesuai dengan cara belajar yang lebih kamu sukai. Baik kamu lebih suka kelas yang lebih banyak interaksi dengan dosen, atau lebih suka melakukan riset sendiri, kamu bisa memilih sesuai dengan keinginan. Pilihan program kuliah Terdapat program kuliah untuk semua bidang industri yang ada. Jadi, kamu tidak perlu khawatir tidak bisa menemukan bidang yang ingin kamu pelajari. Kualifikasi di jenjang S2 juga bervariasi, tergantung durasi kuliah, dan ini semua tidak bisa kamu dapatkan dari perkuliahan S1. Sumber Views 1,118
Komunikasi strategis merupakan salah satu peminatan ilmu komunikasi sumber freepik Kamu mungkin sudah familiar dengan jurusan Ilmu Komunikasi. Secara praktis, Ilmu Komunikasi merupakan program studi perguruan tinggi PT yang mempelajari komunikasi manusia yang dilakukan dalam berbagai tingkatan, mulai dari individu, periklanan/publisitas, media, interkultural, komunikasi politik, hingga komunikasi media sosial. Namun, artikel ini hanya akan membahas jurusan komunikasi strategis. Singkatnya, meskipun jurusan ini secara umum mencakup apa yang dipelajari di ilmu Komunikasi, mahasiswa juga secara khusus dibekali dengan keterampilan komunikasi terapan, membuat lulusan berikutnya lebih relevan dengan kebutuhan industri masa depan. Baca Juga Komunikasi Strategis Definisi Komunikasi Strategis Komunikasi strategis mengacu pada seni dan ilmu mempengaruhi peristiwa untuk mencapai hasil strategis. Komunikasi strategis mencakup setiap pesan, ide, atau dapat merujuk pada tindakan, atau distribusi data. Ilmu ini dipergunakan untuk memenuhi tujuan strategis jangka panjang dari suatu organisasi dengan memungkinkan fasilitasi perencanaan jangka panjang yang efektif, atau memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik, atau mempengaruhi situasi sedemikian rupa. Komunikasi strategis juga digunakan ketika menerapkan perubahan atau mengembangkan strategi baru. Terkadang tidak ada jalan yang jelas untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan strategi dan teknik komunikasi strategis. Komunikasi strategis dalam bisnis bukanlah hal baru. Namun, munculnya media sosial telah membawa tantangan baru bagi pengembangan dan penerapan prinsip-prinsip komunikasi strategis yang efektif. Media sosial memungkinkan orang dan organisasi untuk berkomunikasi dan berbagi informasi secara instan. Kemampuan untuk terhubung dan berinteraksi ini telah mempercepat laju inovasi dan perubahan organisasi. Selain itu, penggunaan situs media sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan LinkedIn telah sangat membantu dalam meningkatkan kehadiran pribadi dalam organisasi. Apa Yang dipelajari dan dikuasai oleh mahasiswa Jurusan ini? Siswa belajar tentang berbagai jenis komunikasi strategis ketika mengambil kursus komunikasi. Kelas-kelas ini membantu siswa mempelajari prinsip-prinsip dasar dari metode komunikasi ini. Langkah pertama menuju implementasi komunikasi strategis adalah mengembangkan budaya. Hal ini dapat dilakukan dengan merekrut pemimpin yang mampu menyampaikan informasi mengenai visi dan misi perusahaan, serta sejarah dan latar belakang organisasi. Dengan mengintegrasikan perencanaan strategis dengan masalah sosial, siswa belajar bagaimana menggunakan komunikasi secara efektif untuk memecahkan masalah, mendorong perubahan, dan memecahkan masalah yang kompleks. Salah satu komponen terpenting dari sistem pembelajaran ini adalah humas. Profesional PR memfasilitasi citra organisasi, dan memberikan suara untuk isu-isu yang mungkin tidak didiskusikan secara terbuka di dalam organisasi. Mereka juga berfungsi sebagai advokat bagi karyawan, pelanggan, pemerintah, dan pihak berkepentingan lainnya. Akibatnya, penting bagi para profesional di bidang PR untuk sering berinteraksi dengan orang-orang di luar profesi mereka sendiri, serta orang-orang di dalamnya. Ketika profesional PR menggunakan berbagai bentuk komunikasi untuk berkomunikasi dengan publik, mereka juga menciptakan platform yang kuat di mana isu-isu sosial yang positif dapat dibagikan dan didiskusikan. Mendefinisikan komunikasi strategis juga merupakan salah satu bagian yang lebih menyenangkan untuk dipelajari selama kursus komunikasi strategis. Belajar tentang berbagai cara di mana komunikasi strategis dapat digunakan sangat penting, dan dengan mempelajari masing-masing metode ini, seseorang dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang cara kerjanya dan apa yang mereka capai. Setelah semua metode komunikasi strategis telah ditentukan, siswa dapat melanjutkan untuk mendefinisikan tujuan dan sasaran tertentu, serta mendefinisikan ukuran keberhasilan yang berbeda. Akhirnya, mempelajari tentang strategi pemasaran dan menggunakannya untuk menciptakan strategi untuk audiens atau kelompok tertentu bisa sangat berharga dalam hal menerapkan teknik periklanan yang sukses. Jenis-Jenis Komunikasi Strategis Komunikasi strategis tidak hanya tentang membuat rencana untuk berkomunikasi dengan khalayak dan kelompok tertentu, tetapi juga untuk berkomunikasi dengan masyarakat umum. Ada dua jenis utama komunikasi strategis, yaitu antar budaya dan komersial. Komunikasi strategis antarbudaya melibatkan komunikasi dengan audiens internasional yang ditargetkan. Komunikasi strategis komersial biasanya dilakukan secara internal, tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh bisnis untuk menjangkau khalayak global. Proses di balik komunikasi antarbudaya komersial yang efektif sangat sederhana, karena yang diperlukan hanyalah komunikator untuk memahami audiens sasaran, dan kemudian menyampaikan pesan dengan cara yang jelas dan ringkas, dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siapa saja. Sederhananya, komunikasi yang efektif membutuhkan terjemahan yang baik. Baca Juga 5 Prospek Kerja Lulusan Komunikasi Strategis Kamu bisa mempelajari lebih lanjut tentang informasi menarik lainnya melalui official website UMN. Di website tersebut kamu juga bisa memilih prosedur pendaftaran online sesuai dengan pilihanmu. Yuk, daftar sekarang dan mulai karir kamu bersama UMN! Sumber
perbedaan s1 komunikasi dan s1 ilmu komunikasi